Senin, 05 Agustus 2024

Lara Jivana

sejauh ini diriku telah berjalan

pada likunya kehidupan

pada riuhnya perasaan

dengan iringan derasnya hujan


larut dalam gelita

bersama dinginnya hawa

ada yang selalu kembali 

lara yang tak ingin kurasa lagi


jejak lampau buat diriku seperti terjerat

aku bagai punya sayap yang rapuh

aku bagai dinding yang runtuh

seribu luka menerpa

perlahan lemah kekuatanku menyangga

lara, tangis dan hampa


tak luput dari awan kelabu

membendung air 

turun deras mengalir

aku memeluk erat tubuhku 

"aku lelah dengan gemuruh tangis ini, Tuhan", ucapku.



-terbit di Bara Pustaka, buku antologi puisi "Merayakan Luka"











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan panggil aku Mawar

Dibalik tirai bening itu, tegasku "Apa yang kau sanjungkan atas gaun ini?" Sayup pandangan heran Raut wajahmu mendiam penuh pertan...