Pada
perangkap yang sesak
Hati
tersayat dalam sunyi
Raga
terjerat dalam beban
Oleh
ruang yang menahan
Ketika
hidup penuh hambatan
Melangkah
lepas menjadi harapan
Pada
pena dan kertas tertuangkan
Desas-desus
berisiknya pikiran
Ketika
hidup terasa redup
Kata-kata
memberi keterangan
Bahwa
luka bukan akhir dari semua
Luka
menggali kuburan asa
Bagai
mentari menerpa langit kelabu
Setiap
goresan aksara menghapus duka
Seperti
mawar dengan duri tajamnya
Kata-kata
adalah keindahan penuh arti
Meski
mengukirnya harus lebih dahulu tersakiti
Tak
ada yang sedamai angin pagi
Selain
aksara yang melerai ributnya gagasan
Tak
ada yang abadi senilai seni
Selain
makna ukiran-ukiran tinta kehidupan
Inilah
pelipur lara
Aksara
luka yang berharga
Menguatkan
lemahnya jiwa
Hingga ruang kebebasan terbuka