Rabu, 23 April 2025

Dari Aksara, Terbuka Kebebasan




Pada perangkap yang sesak

Hati tersayat dalam sunyi

Raga terjerat dalam beban

Oleh ruang yang menahan

 

Ketika hidup penuh hambatan

Melangkah lepas menjadi harapan

Pada pena dan kertas tertuangkan

Desas-desus berisiknya pikiran

 

Ketika hidup terasa redup

Kata-kata memberi keterangan

Bahwa luka bukan akhir dari semua

Luka menggali kuburan asa

 

Bagai mentari menerpa langit kelabu

Setiap goresan aksara menghapus duka

Seperti mawar dengan duri tajamnya

Kata-kata adalah keindahan penuh arti

Meski mengukirnya harus lebih dahulu tersakiti

 

Tak ada yang sedamai angin pagi

Selain aksara yang melerai ributnya gagasan

Tak ada yang abadi senilai seni

Selain makna ukiran-ukiran tinta kehidupan

 

Inilah pelipur lara

Aksara luka yang berharga

Menguatkan lemahnya jiwa

Hingga ruang kebebasan terbuka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan panggil aku Mawar

Dibalik tirai bening itu, tegasku "Apa yang kau sanjungkan atas gaun ini?" Sayup pandangan heran Raut wajahmu mendiam penuh pertan...